Banner 88X31

Selasa, 29 Oktober 2013

Sejarah Berdirinya PT. INALUM (Indonesia Asahan Aluminium)



      
        Setelah upaya pemamfaatkan potensi Sungai Asahan yang mengalir dari Danau Toba  di Provinsi Sumatra Utara untuk menghasilkan tenaga listrik mengalami kegagalan pada masa pemerintahan Hindia Belanda, Pemerintah Republik Indonesia bertekad mewujudkan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di sungai tersebut.
                
Tekad ini semakin kuat ketika tahun 1972 Pemerintah menerima dari Nippon Koei, sebuah perusahaan konsultan Jepang laporan tentang studi kelaikan Proyek PLTA dan Aliminium Asahan. Laporan tersebut menyatakan bahwa PLTA laik untuk dibangun untuk sebuah peleburan aluminium sebagai pemakaian utama dari listrik yang di hasilkannya.
               
Pada tanggal 7 juli 1975 di Tokyo, setelah melalui perundingan-perundingan yang panjang dan dengan bantuan ekonomi dari pemerintah jepang untuk proyek ini, pemerintah Republik Indonesia dan 12 perusahaan penanam modal jepang menandantangani perjanjian induk untuk PLTA dan pabrik peleburan aluminium Asahan yang kemudian di kenal sebutan Proyek Asaha. Kedua belas Perusahaan Penanaman modal Jepang tersebut adalah Sumitomi Chemical Company Ltd., Simotomo Shoji Kaisha Ltd., Nippon Light Metal Company Ltd., C Itoh & Co., Ltd., Nissho Iwai Co., Ltd., Nichimen Co., Ltd., Showa Denko K.K., Marubeni Corporation, Mitsubishi Chemical Industries Ltd., Mitsubishi Comporation, Mitsui Aluminium Co., Ltd., Mitsua & Co,. Ltd
              
Selanjutnya, untuk penyertaan modal pada perusahaan yang akan didirikan di Jakarta kedua belas Peruhaan Penanaman Modal tersebut bersama Pemerintah Jepang membentuk sebuah perusahaan dengan nama Nippon Asahan Aluminium Co., Ltd (NAA) yang berkedudukan di Tokyo pada tanggal 25 November 1975.
               
Pada tanggal 6 Januari 1976, PT Indonesia Asahan Aluminium (INALUM), sebuah perusahaan patungan antara pemerintah Indonesia dan Nippon Asahan Aluminium Co., didirikan di Jakarta. Inalum adalah perusahaan yang membangun dan mengoperasikan Proyek Asahan,sesuai dengan Perjanjian Induk. Perbandingan saham  antara pemerintah Indonesia dan Nippon Asahan Aluminium Co., Ltd pada saat perusahaan didirikan adalah 10% dengan 90%. Pada bulan oktober  1978 perbandingan  tersebut menjadi 25% dengan 75% dan sejak Juni 1987 menjadi 41,13% dengan 58,87%. Dan sejak 10 Februari 1998 menjadi 41,12% dengan 58,88%.
                
Untuk melaksanakan ketentuan dalam Perjanjian Induk, Pemerintah Indonesia kemudian mengeluarkan SK Presiden No. 5/1976 yang melandasi terbentuknya Otorita pengembangan Proyek Asahan Sebagai wali Pemerintah yang bertanggung jawab atas lancarnya pembangunan dan pengembangan Proyek Asahan.

               
INALUM dapat di catat sebagai pelopor dan perusahaan pertama di Indonesia yang bergerak dalam bidang industri peleburan aluminium dengan investasi sebesar 411 milyar yen.

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

3 komentar:

ive checked this cool site a couple of times now and i have to say that i find it quite good actually. keep it up! :p
i have begun to visit this cool site a couple of times now and i have to say that i find it quite good actually. keep the nice work up! =p
interval chia mattera Shayna reckoner theard distraction Said rustproof
negative ion generator reviews consumer reports
air purifier made in germany
meat purifier

The next time I come to this blog I will be sure to make better points.
There couldnt be any more dulcet with a that goes with some impasse.
What is great respecting is dealing with instead of depending on.
shopbymark

Posting Komentar